Boneka Untuk Bayi 6 Bulan

Buku dengan beragam tekstur

Latih perkembangan sensorik bayi di usia hingga 6 bulan dengan memberikan mainan dengan tema touch and feel, salah satunya buku dengan beragam tekstur. Buku khusus ini biasanya memiliki berbagai jenis kain dan tekstur berbeda di setiap halamannya.

Selain melatih sensori, mainan jenis ini juga dapat melatih perkembangan bahasa dan bicara bayi.

Mainan water play ini berbentuk seperti alas berisi air dengan berbagai mainan berwarna-warni di dalamnya. Mainan jenis ini juga dapat melatih sensorik anak, sekaligus mengenal tekstur air. Pastikan Bunda selalu mengawasi anak saat ia bermain dengan mainan jenis ini, ya.

Demikian ulasan tentang berbagai macam jenis rekomendasi mainan untuk bayi 0-6 bulan yang mendukung perkembangannya. Selalu baca petunjuk usia pada kemasan mainan sebelum membelikannya untuk Si Kecil. Semoga bermanfaat!

Demam pada anak biasanya bisa diatasi dengan mudah menggunakan paracetamol. Namun, bagaimana jika bayi berusia 0 sampai 6 bulan mengalami hal serupa? Bolehkah diberikan paracetamol?

Biasanya, bayi dikatakan demam ketika suhu tubuhnya mencapai 38 derajat celcius, Bunda. Ketika hal ini terjadi, umumnya orang tua tak langsung membawa Si Kecil ke dokter dan mengandalkan pereda demam seperti paracetamol.

Pemberian paracetamol pada bayi usia 0 sampai 6 bulan tidak boleh sembarangan, Bunda. Ada banyak aturan yang harus Bunda dan Ayah ketahui.

Pilihan mainan untuk bayi 0-6 bulan

Berikut beberapa contoh rekomendasi mainan untuk bayi 0-6 bulan yang mendukung perkembangannya:

Bunda bisa mulai sering membacakan cerita untuk memperkaya bahasa dan melatih komunikasi Si Kecil, salah satunya dengan soft book. Sesuai namanya, buku dengan bahan kain yang halus ini aman dimainkan oleh bayi. Pilih soft book dengan desain dan warna yang menarik ya, Bunda.

Apabila Bunda melihat anak mulai senang menggenggam benda, mainan yang cocok diberikan salah satunya seperti rattle atau mainan genggam kerincingan. Mainan ini dapat mengeluarkan suara gemerincing saat digerakkan, sehingga tentu menarik perhatian Si Kecil.

Di pasaran, rattle dijual dalam berbagai bentuk, seperti berbentuk stick, gelang, atau ring. Tak sekadar bunyi-bunyian, rattle dapat menstimulasi indra bayi mulai dari pendengaran, penglihatan, dan peraba. Mainan ini juga melatih konsentrasi dan fokus anak.

Mainan gantung yang berputar dapat menstimulasi kemampuan pendengaran bayi dan mendorong bayi untuk bersuara. Bunda bisa memilih mainan yang berwarna cerah dan bergerak, supaya turut melatih kemampuan melihat bayi.

Sama seperti namanya, jenis buku ini juga diharapkan bisa membuat bayi 'sibuk' bermain dan melatih konsentrasinya, Bunda. Busy book pun dapat menjadi andalan Bunda saat hendak mengajak Si Kecil bepergian.

Buku ini memiliki berbagai aktivitas tertentu yang dapat dikerjakan oleh anak. Termasuk seperti menggeser, memasang, mencocokkan, dan lain-lain.

Mirip seperti soft book, busy book juga biasanya terbuat dari bahan yang empuk dan lembut, sehingga aman untuk dimainkan oleh bayi hingga usia 6 bulan.

Ilustrasi teether/Foto: iStock

Saat masuk usia 6 bulan, umumnya bayi sudah mulai tumbuh gigi. Jika bayi sering rewel karena gusinya terasa gatal dan nyeri, berikan teether.

Jenis mainan ini aman digigit oleh bayi dan membantunya merasa tetap nyaman selama fase tumbuh gigi. Selain itu, teether juga dapat merangsang kemampuan berbicara anak.

Di usia 1 bulan, biasanya bayi mulai senang menggenggam jari tangan Bunda. Nah, Bunda bisa menggunakan boneka jari untuk sambil mengajaknya bermain.

Penggunaan boneka jari juga bisa dimanfaatkan untuk bercerita, sehingga membantu merangsang kemampuan berkomunikasi Si Kecil.

Boneka dengan bahan lembut dan warna menarik juga bisa menjadi salah satu jenis mainan yang dapat diberikan pada bayi hingga usia 6 bulan. Hal yang terpenting, pilihlah boneka yang ukurannya tidak terlalu besar ya, Bunda.

Untuk mengajak anak bermain sekaligus mengisi waktu tummy time, Bunda bisa memilihkan mainan jenis activity mat. Ini merupakan alas main empuk, yang dilengkapi dengan berbagai jenis mainan untuk menstimulasi bayi. Biasanya alas main ini juga memiliki warna-warni yang mencolok.

Aturan aman paracetamol pada bayi

Melansir dari berbagai sumber, paracetamol biasanya mulai bisa diberikan pada bayi berusia 2 bulan ke atas. Pemberiannya pun disesuaikan dengan kondisi anak. Berikut ini aturan pakainya:

Ketika anak hanya mengalami demam, paracetamol tidak terlalu dibutuhkan, Bunda. Hal ini karena paracetamol tak akan membantu anak sembuh dengan cepat.

Jika seorang anak mengalami demam rendah seperti 38,5 hingga 39 derajat, banyak dokter yang menyarankan orang tua tidak perlu memberikan paracetamol atau ibuprofen kepada Si Kecil.

Mengonsumsi paracetamol hanya diperbolehkan ketika bayi memiliki suhu tinggi yang menyebabkan sakit kepala, perasaan tidak enak badan, dan sakit di seluruh tubuh.

Paracetamol dapat membuat rasa nyeri menjadi lebih baik, meski tidak menghilangkannya. Jika tujuannya untuk menghilangkan rasa nyeri, maka paracetamol bukan jawabannya, Bunda.

Kalau rasa sakit ini berlangsung lebih dari beberapa jam, bayi jelas sedang dalam keadaan tidak sehat. Karena itu, penting untuk mengetahui apa yang menyebabkan rasa sakit pada anak.

Efek samping paracetamol untuk bayi

Meskipun menjadi obat yang umum digunakan pada anak, pemberian paracetamol yang tidak tepat dapat menyebabkan overdosis yang tidak disengaja. Tak hanya itu, bayi yang menelan banyak campuran paracetamol juga bisa membahayakan hati dan ginjal mereka.

Efek penggunaan paracetamol dalam jumlah besar tidak akan muncul hingga 2 atau 3 hari setelah dikonsumsi. Karena itu, sangat penting mendapatkan perawatan lebih lanjut meski Si Kecil terlihat cukup sehat di beberapa hari pertama penggunaan paracetamol.

Belanja di App banyak untungnya:

Bubur ikan salmon kabocha

Kabocha atau labu kuning bisa Ibu gunakan untuk melengkapi kebutuhan gizi bayi, khususnya karbohidrat.

Berdasarkan keterangan dari Data Komposisi Pangan Indonesia, 100 gram kabocha mengandung 51 kalori.

Berikut resep bubur ikan salmon kabocha dengan tekstur lumat untuk bayi usia 6—7 bulan.

Manfaat salmon dalam menu MPASI bayi

Di balik dagingnya yang lembut, salmon menyimpan banyak manfaat untuk kesehatan bayi. Terbukti, dalam 300—400 gram salmon mengandung 200 kalori yang penting untuk menambah lemak si Kecil.

Bayi membutuhkan banyak lemak karena berperan dalam kebutuhan harian energi bayi. Setidaknya, lemak menyumbang 40—50% kebutuhan energi si Kecil setiap hari.

Nah, agar lebih jelas, berikut manfaat salmon dalam menu MPASI bayi.

Mengurangi peradangan kulit

Ikan salmon kaya kandungan asam lemak omega 3 yang juga baik untuk menyembuhkan peradangan kulit, baik bagi orang dewasa maupun bayi.

Omega 3 dalam menu MPASI ikan salmon bisa membantu menenangkan kulit bayi yang meradang. Ambil contoh, peradangan karena ruam popok.

Omega 3 dalam salmon juga menurunkan kekambuhan pada psoriasis, yaitu penyakit kulit kronis yang tidak menular.

Resep MPASI Salmon untuk bayi 6—12 bulan sesuai tekstur

Tekstur MPASI bayi tentu berbeda, sesuai dengan usia si Kecil. Ambil contoh, saat bayi baru mulai MPASI usia 6—7 bulan, teksturnya halus, kemudian naik tingkat menjadi cincang sampai kasar.

Berikut inspirasi resep MPASI salmon untuk bayi usia 6—12 bulan sesuai tekstur.

Berbagai Jenis Mainan Bayi 6 Bulan

Ayah dan Bunda disarankan untuk mengutamakan mainan bayi 6 bulan yang dapat membantunya mengeksplorasi serta mendukung perkembangan panca indranya, seperti:

Perlengkapan rumah tangga dapat menjadi mainan bayi 6 bulan yang menarik. Ayah dan Bunda bisa memberikan sendok kayu, cangkir-cangkir pengukur, atau mangkok plastik dengan warna maupun desain yang menarik.

Dengan begitu, Si Kecil akan belajar untuk berimajinasi, memahami bentuk, menghitung, mengukur bahan, hingga menumbuhkan keterampilan untuk memecahkan masalah.

Pastikan untuk meletakkan perlengkapan-perlengkapan ini di tempat yang mudah dijangkau dan tidak ada objek yang berisiko terjatuh maupun menimpa bayi.

Bola menjadi mainan bayi 6 bulan yang menarik. Ayah dan Bunda bisa mengajak Si Kecil untuk belajar menggenggam, meraih, dan memindahkan bola dari tangan satu ke tangan lainnya. Dengan bermain bola, Si Kecil akan membangun koordinasi tangan dan mata, perkembangan motorik, hingga keseimbangannya.

Pada usia 6 bulan hingga 1 tahun, mengajak anak untuk membaca bersama bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan. Membacakan cerita dongeng akan membantu perkembangan berbahasa Si Kecil nantinya.

Tidak hanya itu, membacakan buku ke Si Kecil juga akan meningkatkan kemampuannya untuk mendengar dan mengingat kata-kata, serta memberi informasi tentang dunia di sekitarnya melalui cerita.

Ayah dan Bunda dapat membacakan cerita dengan suara atau ekspresi yang bervariasi. Hal ini baik untuk melatih emosi dan kemampuan bersosialisasi Si Kecil.

Ajari Si Kecil menyusun kayu atau balok-balok kecil dan kemudian menjatuhkannya. Ajak ia menempatkan balok-balok tersebut ke dalam wadah kemudian menumpahkannya kembali. Setelah itu, biarkan Si Kecil memainkan balok-balok tersebut sesuai imajinasinya.

Boneka berbentuk manusia atau hewan dapat menjadi variasi mainan bayi 6 bulan yang menyenangkan. Pastikan boneka yang Ayah dan Bunda berikan memiliki bahan yang lembut, mudah dicuci, dan berwarna-warni.

Si Kecil juga akan lebih menyukai boneka yang memiliki suara atau kerincingan untuk menarik rasa ingin tahunya. Suara yang dihasilkan boneka juga dapat meningkatkan kemampuan interaksi anak.

Hal penting yang perlu Anda ingat saat memberikan mainan untuk bayi 6 bulan adalah jangan memilih mainan yang bisa mengeluarkan suara keras. Pasalnya, mainan tersebut berisiko merusak pendengaran bayi.

Tidak hanya itu, mainan yang berbahan keras, tajam, dan berisiko menyebarkan serpihan, seperti kayu, juga tidak disarankan karena dapat melukai kulit Si Kecil.

Mainan bayi 6 bulan mudah didapatkan di toko mainan anak dengan berbagai pilihan. Namun, pastikan untuk memeriksa label kemasan mainan, termasuk usia bayi yang direkomendasikan dan cara menggunakan yang tepat. Selain itu, pastikan mainan yang Ayah dan Bunda beli tidak rusak, bersih, dan aman digunakan untuk Si Kecil.

Ayah dan Bunda juga disarankan untuk rutin memeriksakan Si Kecil ke dokter untuk memantau tumbuh kembangnya, terlebih jika menemukan Si Kecil kesulitan untuk memainkan mainan bayi 6 bulan yang dicurigai ke arah gangguan tumbuh kembang.

Belanja di App banyak untungnya:

Memilih mainan untuk bayi sangat penting disesuaikan dengan tahap usianya. Diharapkan ini dapat membantu mengoptimalkan tumbuh kembang Si Kecil.

Seperti dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada beberapa fase perkembangan penting dalam usia anak yang perlu dijadikan sebagai bahan pertimbangan saat memilih mainan yang tepat. Termasuk pada usia 0-6 bulan.

Pada usia ini, fungsi pendengaran dan penglihatan bayi mulai berkembang. Bayi mulai senang melihat dan mengikuti gerak benda.

Selain itu, bayi 0-6 bulan juga akan berpaling jika mendengar suara di dekatnya, senang menggenggam, dan mulai berupaya meraih mainan.

Maka dari itu, mainan dengan warna yang mencolok akan menarik bagi bayi dan dapat membantu bayi mengembangkan penglihatannya. Mainan dengan bunyi saat digerakkan juga bisa Bunda pilih untuk menarik perhatian Si Kecil.

Imunisasi atau vaksinasi

Bayi tidak perlu diberikan paracetamol sebelum imunisasi karena tidak akan bisa mencegah rasa nyeri saat disuntik. Kalau bayi terlihat kurang baik atau demam setelah imunisasi, lebih baik cek efek samping imunisasi terlebih dahulu, ya.

Lantas seperti apa dosis dan efek samping pemberian paracetamol pada bayi? Simak selengkapnya di laman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Intip lagi video serupa berjudul panduan pemberian paracetamol untuk balita berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]